"Pada ibu hamil, karena hormon bisa membuat gusi bengkak sehingga gampang berdarah. Akibatnya ibu malas gosok gigi. Karena mual, ibu juga jadi malas gosok gigi. Hal ini menyebabkan munculnya plak disertai kuman," terang dr T Bahdar Johan, SpPD, dalam talkshow dalam rangka hari kesehatan gigi dunia 2013 yang digelar Pepsodent di Hotel Mulia, Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2013).
Nah saat plak menumpuk, kemudian terjadi infeksi. Dalam tubuh pun terjadi 'peperangan' sistem imunitas dengan kuman.
"Zat pembangun tubuh menjadi rendah akibat digunakan untuk berperang. Infeksi kronis dan perdarahan yang kronis pun terjadi," terang dr Bahdar.
Nah, pada kondisi seperti itu, janin dalam perut ibu tidak cukup mendapat pasokan makanan. Akibatnya bayi lahir dengan berat badan rendah.
dr Bahdar pun berpesan agar ibu hamil menjaga kebersihan giginya. Jangan pernah membiarkan giginya berlubang dan plak bersemayam di gigi karena berpengaruh pada bayinya.
Sementara itu Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) DR drg Zaura Rini, MDS mengimbau agar perawatan gigi dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Caranya, ibu hamil mengonsumsi cukup kalsium dan rajin memelihara giginya.
"Karena jika masalah pada gigi mengakibatkan pendarahan. Maka bisa terjadi anemia," ucap drg Zaura.
Drg Zaura menjelaskan pembentukan benih gigi susu terjadi pada kehamilan 20 minggu alias 5 bulan. Nah, saat anak sudah lahir bisa dibersihkan rongga mulutnya dengan menggunakan cotton bud.
"Kalau susu tertinggal berjam-jam di mulut bisa terjadi fermentasi susu menjadi asam. Email gigi yang belum sempurna bisa rusak," terangnya.
SUMBER
